Jumlah pengunjung

Kamis, 09 Juli 2015

Cerpen fiksi "perang hidupku"




  “ Dooommm….dommm…..dommm” bunyi mobil tank menembak rumah tetanggaku. Mendengar itu aku langsung bersembunyi ke bunker bawah tanah yang telah dibuat  oleh ayah untuk kami sekeluarga.
     Sesampai aku di bunker aku bertemu dengan ibu dan adikku yg telah bersembunyi disaat pesawat tempur lewat diatas rumah kami.
    Aku dan keluargaku tinggal di tengah perang panas antara sekutu amerika     (ISIS,Israel,Boko Haram,gabungan teroris serta tentara bayaran),
                  Melawan tim kami  (seluruh Negara di dunia selain sekutu Amerika yang dipimpin oleh Britania raya).
   Sejak aku lahir peperangan sudah di mulai. Karena itu aku diberi nama Ampega yang berarti amanah penderitaan keluarga.
                    Dalam keluarga kami sebenarnya memiliki 5  anggota keluarga, namun ayah dan kakakku diculik oleh tentara Navy Seals(tentara elit amerika) saat sedang bertempur di perbatasan Indonesia dan timor leste.
                  Sampai saat ini kami tak tau bagai mananasibnya. Padahal saat itu aku masih berumur 10 tahun,skarang 16 tahun
   “bu aku izin pergi sebentar ke kamar untuk mengambil pakaian mana kala kita harus lama disini”kata ku kepada ibu.”silahkan,Hati-hati”jawab ibu.
   Aku pun langsung bergegas menuju pintu bunker untuk naik keatas dan keluar dari bunker namun saat aku buka pintu bunker, terlihat beberapa tentara MOSAD(pasukan elit israel) sedang membngkar lemari di atas pintu bunker.
    Melihat hal tersebut,aku langsung bergegas masuk kembali kedalam bunkersambil menutup pintu baja milik bunker itu.
   “ada apa ga?”Tanya ibu kepada ku.”Ada Mosad bu”jawab ku
   “Kalau begitu kita harus hati-hati”kata ibu
 
    “Domm….Dom….Domm.”terdengar lagi bunyi sebuah mobil tank menembak,namun kali ini kami merasakan getaran yg sangat kuat di luar bunker.
בתים נהרסו בקלות אנשים מכוערים אינדונזיה”kata seorang tentara mosad.
yg artinya kurang lebih “mudah sekali hancur rumah jelek orang indonesia”

   perlahan-lahan suara kendaraan perang mereka menjauh,namun kami belum tau apa yg sedang terjadi. Karena penasaran dengan apa yg baru saja terjadi maka aku pun menuju pintu bunker dan melihat apa yang terjadi dengan keluar.
   היי האם מישהו אינדונזיה”ujar seorang jendral MOSADkepada teman-temannya.
    Aku tidak mengerti apa yg mereka katakana,Melihat mereka menuju kearah bunker yang baru sja aku buka, bergegas aku menutup pintu tersebut.
    Seperti kata pepatah “nasi sudah menjadi bubur” semuanya sudah terlambat. Mereka menahan pintu buker agar tidak tertutup.
    Ternyata komandan mereka tadi menyuruh pasukannya untuk menangkap ku.
Tiba-tiba aku dipukul dengan popor senapan. Hingga aku pingsan
   
    Saat aku bangun aku sudah berada di sebuah penjara milik Amerika serikat.
Dan ternyata kebangunan ku disadari oleh seorang tentara Navy seals yang sedang menghisap cerutu.
    “what are you doing here?Now not time for sleep again!”sambil membuka pintu penjara ku.
   Sebelum aku keluar tanganku terlebih dahulu di borgol.”ceklek”bunyi borgol terkunci.lalu aku di giring ke suatu tempat di lantai bawah yang sangat sempit dan penuh bercak darah.
    Lalu tanganku yang di borgol di ikat ke sebuah rantai yang sangat besar,Namun tiba-tiba si tentara tersebut lari terbirit2.”Hoiiiiiiii”tiba2 terdengar suata teriakan.
    “PARRRRR….”bunyi piring pecah terdengar,Aku bingung apa yang sedang terjadi.
Tiba-tiba muncul sosok bayangan membawa pecahan piring tersebut dan langsung melempar piring itu ke borgol ku, sehingga borgol ku hancur dan tangan ku sedikit berdarah.
     Lalu muncul seseorang yang hitam legam wajahnya ada bekas peluru tembakan yang melenceng,menggunakan celana hitam dan tidak mengenakan baju, dan dia berkata padaku “ampega?”
    Aku bingung bagaimana dia mengetahui namaku, lalu aku bertanya”siapa kau?”
Kemudian dia menunjukan sebuah kalung yang terbuat dari rantai bermata sebuah bambu yang terbelah dua. 
    Kemudian dia mencabut gelang bambu pemberian ayahku kemudian menyambungkannya dengan kalung tersebut, ternyata membentuk sebuah bambu yang sempurna.
   Dan aku sadar bahwa ia adalah ayah ku.
                Dia bercerita tentang semua perjuangan yang telah ia alami dari siksaan menjadi budak hingga akhirnya ia menjadi pasukan elite tentara griliya Indonesia seperti sekarang.
             Tiba-tiba dia melihat bekas luka ku yang ternyata membesar dan banyak mengeluarkan darah.
                kemudian dia berkata”Anakku,ini adalah bekas luka perjuangan mu,dan ingat apapun yang terjadi tetap bela kebenaran dan jangan pernah menyerah”kata ayah sambil menjauhi ku perlahanlahan.
                “BOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOM”
Aku terkena hantaman bom atom dan akhirnya saat aku sadar aku tiba di rumah sakit Dan semuanya berubah.
      
              “Adikku sayang,Ibu kita bertemu kembali,ayah kita masih hidup.”ujarku
Kedua orang tua ku langsung menangis mendengar kata-kata ku dan berkata                                                             
     “Anakku,apa yang terjadi pada mu.makin hari kau semakin parah” kata ibu.
                                       
ternyata semua yang terjadi sebelumnya adalah mimpi kualami aku alami di rumah sakit.ayahku masih hidup dan aku tidak memiliki kakak.
     aku memang sering bermimpi yang jauh dari kenyataan,seperti ini.


sebenarnya aku adalah anak yang menderita penyakit cancer otak sejak umur 3 tahun   dan selalu di  beri  motivasi oleh semua orang akan semangat hidup,
          namun dokter telah memfonis ku takkan hidup lama.

     Walau hanya sebuah mimpi,namun mimpi tersebut telah mengispirasi ku bahwa masih banyak orang yang lebih susah di banding diriku.dan sekarang aku                    
                  mengerti betapa berartinya hidup didunia walau hanya sesaat dan sekarang aku bersyukur karena aku masih di beri waktu untuk hidup dan kesempatan untuk     
           berubah menjadi lebih baik sebelum ajal memanggilku


Lihatlah kebawah agar kita bersyukur,
Namun lihatlah keatas agar kita termotivasi.
-Perang hidupku-




semua cerita di atas adalah fiksi

bila ada kesamaan tokoh kisah dan tempat hanya kebetulan semata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar